Pengaruh Pemberian Hotpack Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Pada Pasien Hipotermi Paska General Anestesi di Ruang Pemulihan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Abstract
Background: In June August 2019, an average 3 of 10 patients experienced hypothermia on day in the PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta Recovery Room. The negative effects of hypothermia on patients include the risk of increased bleeding, myocardial ischaemia, longer post-anesthesia recovery, impaired wound healing, and increased risk of infection. One non-pharmacological therapy that can increase body temperature is by giving a hotpack. Objective: To known the effect of hotpack administration on increasing body temperature in hypothermia patients after general anesthesia in the Recovery Room of PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. Method: The type of research used was quasi experimental with one group pre-test and post-test design. Respondents will be given a hotpack treatment after being declared hypothermic. The sample in this study amounted to 30 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. Data collection on February 10, March 7, 2020. Results: The results of paired t-test on respondents obtained p = 0,000 (p <0.05), so Ha was accepted. Conclusion: Giving hotpack has an effect on increasing body temperature in hypothermia patients after general anesthesia.
Latar Belakang: Pada bulan Juni – Agustus 2019, rata – rata 3 dari 10 pasien mengalami hipotermi per hari di Ruang Pemulihan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dampak negatif hipotermi terhadap pasien, antara lain risiko perdarahan meningkat, iskemia miokardium, pemulihan paska anestesi yang lebih lama, gangguan penyembuhan luka, serta meningkatnya risiko infeksi. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat meningkatkan suhu tubuh yaitu dengan pemmberian hotpack. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian hotpack terhadap peningkatan suhu tubuh pada pasien hipotermi paska general anestesi di Ruang Pemulihan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian yang digunakan quasi experimental dengan desain one group pre test and post test desaign. Responden akan diberikan perlakuan hotpack setelah dinyatakan hipotermi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data pada 10 Februari – 7 Maret 2020. Hasil: Hasil paired t-test pada responden didapatkan p=0,000 (p<0,05), sehingga Ha diterima. Kesimpulan: Pemberian hotpack berpengaruh terhadap peningkatan suhu tubuh pada pasien hipotermi paska general anestesi.
There is no Figure or data content available for this article
References
- Depkes RI.(2009). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
- Hanifa, A. (2017). Hubungan Hipotermi dengan Waktu Pulih Sadar Pasca General Anestesi di Ruang Pemulihan RSUD Wates. Skripsi D4 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (tidak dipublikasikan).
- Harahap, A.M. (2014). Angka Kejadian Hipotermia dan Lama Perawatan di IBS
- pada Pasien Geratri Paskaoperasi Elektif Bulan Oktober 2011 – Maret 2012 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif volume 2 (1) No : 36-34. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.
- Lissauer, T. (2009). At A Glance Neonatologi. Jakarta : Erlangga.
- Morgan,G.E., & Mikhail,M.(2013).Clinical Anesthesiology edisi-5. New York:
- Mc.Grow.
- Nazma, D. (2010). Perbandingan Tramadol 0,5 dan 1 mg/kgbb iv dalam
- Mencegah Menggigil dengan Efek Samping yang Minimal pada Anestesi Spinal. Thesis tidak diterbitkan. Medan : Departemen Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
- Setiyanti, W. (2016). Efektivitas Selimut Alumunium Foil Terhadap Kejadian
- Hipotermi pada Pasien Post Operasi RSUD Kota Salatiga. Skripsi S1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta (dipublikasikan).
- Suindrayasa,I. (2017). Efektifitas Penggunaan Selimut Hangat Terhadap
- Perubahan Suhu Pada Pasien Hipotermia Post Operasi di Ruang ICU RSUD Buleleng. Skripsi SI Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (dipublikasikan).
- Susatia, B. (2012). Efektivitas Pemberian Hotpack Terhadap Hipotermi Pasien
- Post Operasi Seksio Caesaria di Recovery Room RSUD Dr.Haryanto Lumajang. Jurnal Keperawatan Terapan Perioperatif Volume 2 No : 2. Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang.
- Potter, P.A dan Perry, A.G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume 2 ed.4. Jakarta : EGC.
- WHO (2016), Hypothermia and complications. Inggris.
- Yasin, L.M. (2014). Perbedaan Kejadian Shivering Sebelum dan Sesudah Dilakukan
- Kompres Hangat pada Pasien Pasca Sectio Caesarea (SC) dengan Anestesi Spinal di RSUD Kebumen. Skripsi D4 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (tidak dipublikasikan).