Pengaruh Stres Terhadap Kejadian Stomatitis Aftosa Rekuren pada Mahasiswa Profesi Dokter Gigi IIK Bhakta
Abstract
Latar Belakang: Salah satu kelainan rongga mulut yang sering terjadi adalah Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR). SAR adalah kelainan yang ditandai dengan ulser berulang pada mukosa rongga mulut tanpa tanda-tanda penyakit lain. Gambaran klinis dari SAR yaitu bulat atau oval berbatas jelas kemerahan dengan dasar berwarna kekuningan sampai abu-abu. Etilogi SAR adalah multifaktorial dikaitkan dengan trauma, stres, ketidakseimbangan hormon, genetik, kelainan imun, beberapa penyakit sistemik serta defisiensi mineral, namun etiologi sebenarnya masih belum pasti. Stres adalah respon terhadap stimulus dan stressor. Dental education dapat menyebabkan stres yang cukup besar pada mahasiswa kedokteran gigi. Tingginya tingkat stres yang dirasakan mahasiswa profesi dokter gigi sering dikaitkan dengan kelelahan emosi dan tekanan psikologis sehingga dapat menyebabkan SAR. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres terhadap kejadian stomatitis aftosa rekuren pada mahasiswa profesi dokter gigi IIK Bhakta. Metode: Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, untuk menguji hipotesis dilakukan uji chi square. Hasil: Berdasarkan uji chi square didapatkan nilai p=0,000 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka hal tersebut menunjukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Stres berpengaruh terhadap kejadian stomatitis aftosa rekuren pada mahasiswa profesi dokter gigi IIK Bhakta.
There is no Figure or data content available for this article
References
- Glick, Michael. 2015. Burket`s Oral Medicine 12th edition. USA: People`s Medical Publishing House-USA. P. 57-61.
- Scully, Crispian. 2013. Oral & Maxillofacial Medicine The Basic of Diagnosis and Treatment Third Edition. London: Elsevier. P. 226-229.
- Darwis, A. Fadhilla et.al. . 2017. Efektivitas Antioksidan Ekstrak Daun Psidium Guajava l terhadap Penyembuhan Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) Tipe Minor dan Pengaruhnya terhadap Peningkatan Superoksida Dismutase (SOD) Saliva. P. 143.
- Jordan, Regezi, Scubba, 2012, Oral Pathology, 6 Ed, Elsevier
- Wowor, Y. P., Munayang, H., & Supit, A. 2019. Hubungan Stres dengan Stomatitis Aftosa Rekuren pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Sam Ratulangi. e-GiGi, 7(2). P. 71-75.
- Sewow, C. C. 2016. Gambaran stomatitis aftosa rekuren di rumah sakit gigi dan mulut program studi pendidikan dokter gigi tahun 2015. PHARMACON, 5(2). P. 213-219.
- Sulistiani, A., & Hernawati, S. 2017. Prevalensi dan Distribusi Penderita Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) di Klinik Penyakit Mulut RSGM FKG Universitas Jember pada Tahun 2014 (Prevalence and Distribution of Patients Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) in Oral Medicine Departement of Dental. Pustaka Kesehatan, 5(1), P. 169-176.
- Widyastutik, O., & Permadi, A. 2017. Faktor yang berhubungan dengan stomatitis aftosa rekuren (SAR) pada mahasiswa di pontianak. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 4(3), P. 218-225.
- Borowitzka, M. A. 2018. The ?stress‘ concept in microalgal biology— homeostasis, acclimation and adaptation. Journal of applied phycology, 30(5), P. 2815-2825.
- Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., & Astuti, R. T. 2019. Gambaran tingkat stres mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 5(1), P. 40-47.
- Purnama, T., Sofian, R., Sasongko, B. G., Sabilillah, M. F., Miko, H., & Heriyanto, Y. 2021. Academic Stress on the Incidence of Recurrent Aphthous Stomatitis: A Cross Sectional Study. Journal of Drug Delivery and Therapeutics, 11(3), P. 61-64.
- Notoatmodjo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. P. 37-40.
- Al-Johani, K. 2019. Prevalence of recurrent aphthous stomatitis among dental students: a cross sectional study. J Contemp Dent Pract, 20(8), P. 893-895.
- Baccaglini, L., Theriaque, D. W., Shuster, J. J., Serrano, G., & Lalla, R. V. 2013. Validation of anamnestic diagnostic criteria for recurrent aphthous stomatitis. Journal of oral pathology & medicine, 42(4), P. 290-294.
- Hastuti, R. Y., & Baiti, E. N. 2019. Hubungan kecerdasan emosional dengan tingkat stress pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), P. 84-93.
- Julistia, R., Sari, K., & Sulistyani, A. 2016. Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Dokter Gigi Muda Dan Perawat Gigi Muda Saat Menghadapi Pasien. Journal Psikogenesis, 4(1), P. 73-84.
- Odell, E. W. 2017. Cawson’s Essentials of Oral Phatology and Oral Medicine.
- London:Elsevier.P.256-25