N PENGARUH PEMBERIAN CPP ACP (CASEIN PHOSPHOPETIDE AMORPHOUS Ca PHOSPHAT) TERHADAP pH SALIVA PADA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Kesehatan rongga mulut adalah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia karena rongga mulut merupakan tempat masuknya makanan dan minuman. Kesehatan gigi dan mulut masih merupakan hal yang perlu diperhatikan, bahwa 90% penduduk Indonesia menderita penyakit gigi dan mulut, karies gigi merupakan masalah utamanya. Di Indonesia, prevalensi karies gigi juga cukup tinggi. Angka kejadian masalah kesehatan gigi dan mulut Kalimantan Selatan termasuk kategori tertinggi ketiga setelah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, yakni 36,1% penduduknya menderita kesehatan gigi dan mulut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 34 orang. Sampel diambil dengan teknik total sampling pada mahasiswa D4 semester VI. Variabel bebas adalah pemberian CPP ACP dan variabel terikat adalah pH saliva. Hasil analisis statistic dengan menggunakan uji Chi-Square Tests diperoleh nilai p = 0.000 lebih kecil dari pada 0.05, maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha di terima. Hasil penelitian ini adalah ada Pengaruh Pemberian CPP ACP (Casein Phosphopetide Amorphous Ca Phosphat) terhadap pH Saliva pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Kalimantan Selatan.
There is no Figure or data content available for this article
References
2. Hasanah,I., dkk., 2014, Kadar Ion Fosfat dalam Saliva Buatan Setelah Aplikasi CPP-ACP (Casein Phosphopeptides-Amorphous Calcium Phosphate) (Phosphate Ion Level in Artificial Saliva After Aplication of CPP-ACP (Casein Phosphopeptides-Amorphous Calcium), Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
3. Hongini,SY.,2012, Kesehatan Gigi dan Mulut. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
4. Kidd, E,A,M, Joyston, S., 1991, Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya, EGC, Jakarta
5. Laurence J,W., 2009, Clinical application of recaldent products. March: p 78-81.
6. Mumpuni, Y, Pratiwi, E, 2013. Masalah Dan Solusi Penyakit Gigi dan Mulut, Rapha Publising, Yogyakarta
7. Padminee,K, Poorni,S, Diana,D, dkk.,2018, Effectiveness of casein phosphopeptide-amorphous calcium phosphate and xylitol chewing gums on salivary pH, buffer capacity, and Streptococcus mutans levels: An interventional study
8. Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N., 2010, Ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta: EGC;. p64;168.
9. Praptiningsih RS, Ningtyas EAE., 2010, Pengaruh metode menggosok gigi sebelum makan terhadap kuantitas bakteri dan pH saliva. Jurnal Ilmiah Sultan Agung 48:123:5562.
10. Santhosh BP, Jethmalani P, Shashibhushan KK, dkk.,2012, Subba Reddy VV. Effect of phosphate containing chewing gum on salivary concentration of calcium and phosphorus : An in vivo study. J Indian Soc Pedod Prev Dent. Vol 30(2): p. 146-50.
11. Tarigan, R, 1995, Kesehatan Gigi dan Mulut, Cetakan Ke-3, Penerbit EGC, Jakarta
12. Walsh LJ., 2008, Clinical Aspects of salivary biology for the dental clinical, J Minim Interv dent:1(1)7-24.
13. Wu KP,Ke JY,Chung CY, Chen CL,dkk.,2008, Relationship between unstimulated salivary flow rate and saliva composition of healthy children in Taiwan. Chang Gung Med.J. (31(3):281-5.