Journal of Oral Health Care https://e-journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/JGM Journal of Oral Health Care Poltekkes Kemenkes Yogyakarta en-US Journal of Oral Health Care 2338-963X Penyuluhan Menyikat Gigi Menggunakan Media Phantom dan Power point untuk Meningkatkan Pengetahuan Pengguna Gigi Tiruan Cekat https://e-journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/JGM/article/view/2378 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Riskesdas tahun 2018, menyatakan bahwa prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia sebesar 45,3%. Salah satu pencegahan masalah kesehatan gigi dan mulut yaitu melalui penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Penyuluhan dapat dilakukan dengan media <em>phantom</em> dan <em>power point</em>.Karena media <em>phantom</em> termasuk dalam aat peraga tiruam yang berfungsi untuk Latihan demonstrasi sedangkan media <em>power point</em> dengan kemampuan <em>picture, sound</em> dan <em>effect</em> dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus dan menarik.<strong>Tujuan:</strong> Diketahuinya perbedaan efektivitas penyuluhan menggunakan media <em>phantom</em> dan <em>power point</em> terhadap pengetahuan cara menyikat gigi yang baik dan benar terhadap pengguna gigi tiruan cekat.<strong>Metode:</strong> Penelitian ini adalah <em>quasi experiment</em> dengan menggunakan rancangan <em>two group pretest - postest</em>. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah populasi sebanyak 38 warga Dusun Lendang Belo, NTB. Analisis data menggunakan uji <em>Paired sample t-test</em> dan uji <em>Independent sample t-test</em>. <strong>Hasil:</strong> Tingkat pengetahuan menyikat gigi sebelum penyuluhan menggunakan media <em>phantom</em> gigi dengan kriteria pengetahuan sedang (89,5%) dan setelah penyuluhan menjadi kriteria baik (78,9%). Tingkat pengetahuanmenyikat gigi sebelum penyuluhan menggunakan media <em>flipchart</em> dengan kriteria sedang (73,7%) dan setelah penyuluhan menjadi kriteria baik (36,8%).<strong>Kesimpulan:</strong><em>Phantom</em> lebih efektif digunakan sebagai media penyuluhan dibandingkan dengan media <em>power point</em>.</p> Juniarti Utami almujadi almujadi Copyright (c) 2024 Journal of Oral Health Care 2024-07-19 2024-07-19 12 1 14 22 10.29238/ohc.v12i1.2378 Analysis of The Most Dominant Dental Carries Risk Factors on High def-t and DMF-T Value of Students Age 6-12 Years https://e-journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/JGM/article/view/2333 <p><strong>Background:</strong> Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) shows that the highest rate of dental caries in children occurs in the 5–9 y.o group (92.6%). Dental caries should be prevented early by reducing the factors that cause caries. The def-t/DMF-t caries index can be used to assess the severity of dental caries, while the caries risk assessment can be used to study the various variables that cause dental caries. <strong>Objectives:</strong> To analyze the most dominant risk factors for dental caries with the highest def-T/DMF-T values in students in grades 1-6 at SDN Cenlecen 1 Pakong Pamekasan. <strong>Methods:</strong> This study is analytical and observational with a Cross-sectional method approach. The data analysis used the Chi-square test to examine the relationship between the variables. <strong>Results:</strong> This study shows that the most significant correlation value for high deft-t/DMF-T is eating and drinking sweet foods (p-value, 0.027), followed by having a mother who had dental caries experience, receiving dental care, having teeth lost as a result of caries, having visible plaque, and exposed root surfaces. <strong>Conclusion:</strong> The most dominant risk factor for dental caries for high def-T/DMF-T rates at SDN Cenlecen 1 Pakong Pamekasan is eating and drinking sweet foods.</p> ilvana ardiwirastuti Balqis Istiqomah Gusbela Olivia Maulana Santoso Richa Rochmani Adining Tias Sahat Manampin Siahaana Copyright (c) 2024 Journal of Oral Health Care 2024-07-19 2024-07-19 12 1 1 6 10.29238/ohc.v12i1.2333 Hipertensi dengan Mulut Kering (xerostomia) pada Pasien di Puskesmas https://e-journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/JGM/article/view/2395 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Hipertensi merupakan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Mulut kering merupakan suatu keluhan di rongga mulut yang diderita pasien dan gejala umum yang sering disebabkan oleh penurunan jumlah saliva atau terjadinya perubahan kualitas saliva. <strong>Tujuan: </strong>untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan mulut kering (<em>xerostomia</em>). <strong>Metode:</strong>Jenis penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan <em>cross sectional</em>. Lokasi Penelitian di Puskesmas Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru. Sampel penelitian adalah pasien yang datang berkunjung di poliklinik gigi Puskesmas Banjarbaru Utara, jumlah sampel 36 responden dengan teknik <em>Accidental Sampling. </em><strong>Hasil: </strong>Pasien yang menderita hipertensi dengan pengukuran sistol 140-150 mmHg sebanyak (33,3%) dan pengukuran diastol 95-&gt;100 mmHg sebanyak (41,7%). Pasien dengan kondisi mulut kering (<em>xerostomia</em>) dengan skala 1-3 sebanyak (77,8%). Nilai koefisien ( r ) telah di dapatkan 1,000 pada pengukuran tekanan darah sistol dan 0,237 pada pengukuran tekanan darah diastol yang berarti tidak memiliki hubungan. <strong>Kesimpulan: </strong>Penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara hipertensi dan mulut kering (<em>xerostomia</em>).</p> Yulia Heristalina Naning Kisworo Utami Emilda Sari Copyright (c) 2024 Journal of Oral Health Care 2024-07-19 2024-07-19 12 1 39 46 10.29238/ohc.v12i1.2395 Pengaruh Penyuluhan Menggunakan Flipchart Terhadap Pengetahuan Kehilangan Gigi dan Motivasi Penggunaan Gigi Tiruan pada Pra Lansia https://e-journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/JGM/article/view/2379 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Masyarakat Indonesia mengalami kehilangan gigi karena dicabut dan tanggal, dan data jenis tindakan yang diterima untuk mengatasi masalah gigi dan mulut menunjukkan bahwa pada rentang usia 45-54 tahun hanya 2,5 % yang telah melakukan pemasangan gigi tiruan. Kecilnya prevalensi penggunaan gigi tiruan salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kehilangan gigi dan manfaat penggunaan gigi tiruan. Media <em>flipchart</em> dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat karena praktis dalam penggunaannya. <strong>Tujuan: </strong>Mengetahui manfaat penggunaan <em>flipchart</em> untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi penggunaan gigi tiruan pada pra lansia. <strong>Metode: </strong>Desain penelitian ini adalah <em>Quasi Experiment</em> dengan menggunakan rancangan <em>Pre-post test with control</em>. Pengambilan sampel menggunakan teknik <em>purposive sampling</em> dengan jumlah sampel 68 responden, analisis data menggunakan uji <em>Wilcoxon Signed Rank Test</em> dan uji <em>Mann Whitney</em>. <strong>Hasil: </strong>Hasil uji<em> wilcoxon</em> menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan motivasi sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan menggunakan <em>flipchart</em> yaitu pengetahuan kehilangan gigi dari kriteria cukup 50% menjadi 94,1% kategori baik dan peningkatan motivasi penggunaan gigi tiruan dari kriteria motivasi sedang 47,1% menjadi 88,2% kriteria tinggi (p = 0,000). Hasil uji <em>Mann-Whitney</em> didapatkan skor rata-rata pada kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol, dengan nilai variabel pengetahuan (p=0,045) dan variabel motivasi (p = 0,008). <strong>Kesimpulan: </strong><em>F</em><em>lipchart</em> meningkatkan pengetahuan kehilangan gigi dan motivasi penggunaan gigi tiruan pada pra lansia.</p> Kurnia Dwi Lestari taadi aryani widayati Copyright (c) 2024 Journal of Oral Health Care 2024-07-19 2024-07-19 12 1 23 33 10.29238/ohc.v12i1.2379 The Level of Knowledge of Dental Students and Compliance With Using Personal Protective Equipment https://e-journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/JGM/article/view/2357 <p><strong>Background: </strong>Nosocomial infections or Healthcare-Associated Infections (HAIs) are infections that occur in hospitals and attack patients undergoing treatment. Dental professional student as health workers who are very vulnerable to the spread of cross- infection, so they need to understand the importance of using personal protective equipment as a first step in prevention. <strong>Objectives</strong>: This study aims to determine the correlation between the level of knowledge of Dental Professional Students on compliance with using personal protective equipment (PPE) at Dental and Oral Hospital Bhakti Wiyata Institute of Health Science Kediri. <strong>Methods</strong>: This study is a type of analytical observational research with a cross sectional design. The data obtained, processed, analyzed, and interpreted to test the hypothesis using the chi square test are presented in table form with variable data scales are ordinal and nominal. <strong>Results</strong>: The significance value of chi square in the data is 0.001 Asymp. Sig. (2- tailed). A p value of &lt; 0.05 means that there is a significant relationship. <strong>Conclusion</strong>: There is a correlation between the level of knowledge of dental professional students on compliance with using PPE at Dental and Oral Hospital Bhakti Wiyata Institute of Health Science Kediri</p> Anisa Ramadhani Kusumastiti Idalina Da Costa Soaresa Mohammad Khafid Puspa Dila Rohmaniar Muhammad Akmal Falihan Copyright (c) 2024 Journal of Oral Health Care 2024-07-19 2024-07-19 12 1 7 13 10.29238/ohc.v12i1.2357 Oral Rehabilitation of Early Childhood Caries: A Case Report https://e-journal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/JGM/article/view/2390 <p><strong>Background</strong>: Early Childhood Caries (ECC) can begin early in life, progress rapidly in those who are at high risk, and often go untreated. It is a disease that affects children below age 6 years old. <strong>Objectives</strong>: To prevent caries that will continue and get the esthetic rehabilitation. <strong>Case</strong>: A 3-year-old girl came with her parents to RSGM UGM with chief complaints of cavities in upper anterior and posterior teeth. Based on anamnesis and clinical examination, it can be concluded that the patient had ECC. <strong>Discussion</strong><strong>s</strong>: Early childhood caries is an infectious disease of the primary teeth in children which if not intervened at an early stage can lead to severe destruction of the teeth in the primary dentition. The treatment plan included dental hygiene education, endodontic and restoration, topical application of fluoride and post-treatment control. A psychological approach is needed so that patients can be cooperative and communicative. <strong>Conclusion</strong>: It is important that dentist are capable of early diagnosing and treating ECC. The treatment is not only provide dental benefits but also plays a role in enhancing the patient’s esthetic appearance and psycho-social wellbeing.</p> Shoimah Makmur Putri Finsa Copyright (c) 2024 Journal of Oral Health Care 2024-07-19 2024-07-19 12 1 34 38 10.29238/ohc.v12i1.2390