415
Abstract Views
342
PDF Download
Environmental Health

Hubungan Kelembapan dan Pencahayaan dengan Kejadian Kusta

, ,
Pages 01-07

Abstract

Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang dapat menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit kusta menimbulkan dampak yang sangat kompleks, selain dari segi medis juga meluas pada masalah sosial, ekonomi dan budaya. Dampak penyakit tersebut dapat menyebabkan keresahan baik penderita maupun keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan kelembapan dan pencahayaan dengan kejadian kusta. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sampang Tahun 2018 dengan jumlah sampel 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data hasil penelitian  dianalisis menggunakan uji fisher exact didapatkan ada hubungan antara kelembapan (p=0,000) dan pencahayaan (p=0,006) dengan kejadian kusta.

There is no Figure or data content available for this article

References

[1] Kementerian Kesehatan. Hapuskan Stigma dan Diskriminasi terhadap Kusta. Infodatin Pus Data Dan Inf Kementeri Kesehat RI 2018.
[2] Soumilena H, Soeliongan S, Buntuan V. Gambaran Pemeriksaan Mikroskopik Basil Tahan Asam pada Pasien Diagnosa Klinik Lepra di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin di BLU RSUP Prof. Dr. D. Kandou Manado. J E-Biomedik EBM 2014;2.
[3] Cendaki QA. Temuan Keberadaan DNA Mycobacterium Leprae di Udara Sebagai Indikasi Penularan Kusta Melalui Saluran Pernapasan. J Kesehat Lingkung 2018;10:181–90.
[4] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2019.
[5] Aisyah I, Agusni I. Penelitian Retrospektif: Gambaran Pasien Baru Kusta. J Berk Ilmu Kesehat Kulit Dan Kelamin Period Dermatol Venereol 2018;30:40–7.
[6] Santoso G. Agar Rumah Tidak Gelap dan Tidak Pengap. Jakarta: Niaga Swadaya; 2001.
[7] Pratiwi P. Biologi. Jakarta: Erlangga; 2004.
[8] Kusumaningrum HA. Perbedaan Kondisi Sanitasi Dasar Fisik Rumah dan Perilaku pada Penderita dan Bukan Penderita Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberaji Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. Skripsi. Universitas Airlangga, 2012.
[9] Amiruddin M. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates; 2000.
[10] Fatimah S. Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru di Kabupaten Cilacap (Kecamatan?: Sidareja, Cipari, Kedungreja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari). Thesis. Universitas Diponegoro, 2008.
[11] Manyullei S, Utama DA, Birawida AB. Gambaran Faktor yang Berhubungan dengan Penderita Kusta di Kecamatan Tamalate Kota Makassar. J Arch Community Health 2012;1.
[12] Nurhidayah I. Hubungan antara Karakteristik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) pada Anak di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Skripsi. Universitas Padjajaran, 2007.
[13] Samad A. Gambaran Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Kusta di Pulau Barrang Lompo dan Pulau Lumu-Lumu Kota Makassar. Skripsi. FKM Universitas Hasanuddin, 2012.
[14] Rismawati D. Hubungan antara Sanitasi Rumah dan Personal Hygiene dengan Kejadian Kusta Multibasiler. Unnes J Public Health 2013;2.
[15] Awaludin A. Beberapa Faktor Risiko Kontak dengan Penderita Kusta dan Lingkungan yang Berpengaruh terhadap Kejadian Kusta di Kabupaten Brebes. Thesis. Universitas Diponegoro, 2004.
[16] Raharjati EG. Hubungan Karakteristik Rumah dengan Kejadian Kusta pada Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Skripsi. Universitas Diponegoro, 2009.
There is no Supplemental content for this article.

How to Cite This

Hidayati, I., Andiarna, F., & Suprayogi, D. (2020). Hubungan Kelembapan dan Pencahayaan dengan Kejadian Kusta. Jurnal Teknologi Kesehatan (Journal of Health Technology), 16(1), 01–07. https://doi.org/10.29238/jtk.v16i1.424

Article Metrics

Download Statistics

Downloads

Download data is not yet available.

Other Statistics

Verify authenticity via CrossMark

Copyright and Permissions

Publishing your paper with Jurnal Teknologi Kesehatan (Jurtekkes) means that the author or authors retain the copyright in the paper. Jurtekkes granted an exclusive reuse license by the author(s), but the author(s) are able to put the paper onto a website, distribute it to colleagues, give it to students, use it in your thesis etc, even commercially. The author(s) can reuse the figures and tables and other information contained in their paper published by Jurtekkes in future papers or work without having to ask anyone for permission, provided that the figures, tables or other information that is included in the new paper or work properly references the published paper as the source of the figures, tables or other information, and the new paper or work is not direct at private monetary gain or commercial advantage.

Jurtekkes journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. This license lets others remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

Jurtekkes journal Open Access articles are distributed under this Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA). Articles can be read and shared for All purposes under the following conditions:

  • BY: You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • SA:  If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.

Data Availability

 

visitorstatistic

WEBSITE VISITORS

Flag Counter

View My Stats