TINGKAT KESUKAAN DAN NILAI GIZI DIMSUM HAKAU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TULANG IKAN UNTUK CEGAH BALITA STUNTING
Preference and Nutritional Value of Hakau Dim Sum with Fish Bone Flour Addition for Stunting Prevention in Toddlers
DOI:
https://doi.org/10.29238/mgmi.v17i1.2572Keywords:
Dimsum, Fish Bone Meal, StuntingAbstract
The social problem that Indonesia is currently facing is the low nutritional status of the community, especially children under five. The low nutritional status that occurs will have an impact on the growth of toddlers, especially on height and weight. Stunting increases the risk of child mortality, has a negative impact on cognitive and motor development, reduces performance at school, increases the risk of excess nutrition and non-communicable diseases, and reduces productivity in adulthood. The aim of the research was to determine the level of preference and nutritional value of hakau dim sum with the addition of fish bone meal to prevent stunting. This research is an experimental research, namely making hakau dim sum skin which is added with catfish bone meal. The design was a completely randomized design (CRD) with 1 control (without using fish bone meal) and 2 treatments, namely P1 (70% fish bone meal : 30% tangmien flour), P2 (50% fish bone meal : 50% tangmien flour). The results of the research based on the Kruskal Walis test for color and taste parameters showed P>0.05, H0 was accepted so there was no real difference in the treatments (P0, P1, P2) on aroma and taste. While the aroma and texture showed P<0.05, H0 was rejected so that there were significant differences in treatment (P0, P1, P2) on the aroma and texture of hakau skin. The nutritional content of hakau skin, analysis of calcium levels in hakau skin with treatment P2 (30% tangmien flour : 70% catfish bone meal) was 18.64%, much higher than the calcium content in treatment P1 (50% tangmien flour : 50 % catfish bone meal), namely 4.58%. Phosphorus levels P2 (19.13%) with P1 (6.73%). P1 carbohydrates are 29.75% and P2 22.22%. The ash content is 13.24% (P1) and 17.50% (P2). Protein is 6.70% (P1) and 8.84% (P2). The results of fat content analysis are 3.45% (P1) and 4.54 (P2). The fat content of hakau skin is 3.45% (P1). ) and 4.54 (P2).
ABSTRAK
Masalah sosial yang sedang dihadapi Indonesia pada saat ini yaitu masih rendahnya status gizi pada masyarakat terutama pada anak balita. Rendahnya status gizi yang terjadi akan berdampak pada pertumbuhan balita terutama pada tinggi badan dan berat badan. Stunting meningkatkan risiko kematian anak, berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan motorik, menurunkan performa di sekolah, meningkatkan risiko kelebihan gizi dan penyakit tidak menular, dan mengurangi produktivitas pada saat dewasa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan dan nilai gizi dimsum hakau dengan penambahan tepung tulang ikan untuk pencegahan stunting. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu melakukan pembuatan kulit dimsum hakau yang ditambahkan dengan tepung tulang ikan patin. Rancangan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 kontrol (tanpa menggunakan tepung tulang ikan) dan 2 perlakuan yaitu P1 (tepung tulang ikan 70% : tepung tangmien 30%), P2 (tepung tulang ikan 50% : tepung tangmien 50%). Hasil penelitian berdasarkan uji Kruskal Walis parameter warna dan rasa menunjukkan P>0.05, H0 diterima sehingga tidak ada perbedaan yang nyata perlakuan (P0, P1, P2) terhadap aroma dan rasa. Sedangkan aroma dan tekstur menunjukkan P<0.05, H0 ditolak sehingga ada perbedaan nyata perlakuan (P0, P1, P2) terhadap aroma dan tekstur kulit hakau. Kandungan gizi pada kulit hakau analisis kadar kalsium pada kulit hakau dengan perlakuan P2 (30% tepung tangmien : 70% tepung tulang ikan patin) adalah 18,64%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kadar kalsium pada perlakuan P1 (50% tepung tangmien : 50% tepung tulang ikan patin), yaitu 4,58%. Kadar fosfor P2 (19,13%) dengan P1 (6,73%). Karbohidrat P1 yaitu 29,75% dan P2 22,22%. Kadar abu adalah 13,24% (P1) dan 17,50% (P2). Protein yaitu 6,70% (P1) dan 8,84% (P2) hasil analisis kadar lemak didapatkan yaitu 3,45% (P1) dan 4,54 (P2) kadar lemak dari kulit hakau didapatkan yaitu 3,45% (P1) dan 4,54 (P2).

Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Media Gizi Mikro Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.